Nama Anggota :
1. Anggit Danisha (20210841)
2. Bunga Restarina Harahap (21210491)
3. Dian Julia Puspitasari (21210961)
Tugas:
Salah satu bentuk esei kritik ialah tinjauan buku. Kalian harus menemukan buku penunjang dalam bidang Akuntansi (buku populer). Untuk tugas ini, kalian harus membedakan antara tujuan tinjauan dan tujuan buku tersebut. Jadi tugas kalian ada 2, yaitu apa tujuan kalian melakukan tinjauan buku X dan apa tujuan penulis menyusun buku tersebut. Selanjutnya, tugas kalian adalah:
1. jelaskan apa tujuan esei kritik tinjauan buku tersebut.
2. tujuan penulis buku tersebut.
Kalian harus memberikan rangkuman buku dan memberikan kesimpulan bahwa buku tersebut baik untuk dibaca atau tidak untuk dibaca.
Salah satu bentuk esei kritik ialah tinjauan buku. Kalian harus menemukan buku penunjang dalam bidang Akuntansi (buku populer). Untuk tugas ini, kalian harus membedakan antara tujuan tinjauan dan tujuan buku tersebut. Jadi tugas kalian ada 2, yaitu apa tujuan kalian melakukan tinjauan buku X dan apa tujuan penulis menyusun buku tersebut. Selanjutnya, tugas kalian adalah:
1. jelaskan apa tujuan esei kritik tinjauan buku tersebut.
2. tujuan penulis buku tersebut.
Kalian harus memberikan rangkuman buku dan memberikan kesimpulan bahwa buku tersebut baik untuk dibaca atau tidak untuk dibaca.
Judul Buku : Pengantar Akuntansi II
Pengarang : Hery, S.E., M. Si
Penerbit : Bumi Aksara
1. Tujuan
kami melakukan tinjauan buku ini adalah :
Buku
pengantar akuntansi 2 dijadikan untuk referensi bagi mahasiswa yang ingin lebih
mempelajari tentang akuntansi yang berhubungan dengan saham, obligasi, ekuitas
perseroan, kewajiban lancar, akuntansi untuk firma dan menyusun laporan arus
kas. Dimana seorang akuntan diwajibkan memahami tentang akuntansi untuk
pencatatan saham dan obligasi yang selalu ada pada setiap perusahaan perseroan,
CV, firma, maupun perusahaan perseorangan.
2. Tujuan penulis dalam menyusun buku tersebut :
Untuk memenuhi kebutuhan bagi para mahasiswa yang
ada deprogram studi akuntansi pada khususnya
dan manajemen pada umumnya yang mengambil mata kuliah ini. Buku ini secara khusus
dan mendalam akan mengulas mengenai kewajiban lancar dan pengajian, akuntansi
untuk firma, transaksi untuk ekuitas perseroan, utang obligasi, investasi saham
maupun obligasi, dan penyusunan laporan arus kas.
3. Rangkuman dari isi buku Pengantar Aakuntansi II :
Kewajiban
lancar adalah kewajiban yang akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar dan
harus segera dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Yang termasuk dalam
kategori kewajiban lancar adalah utang usaha, pendapatan diterima dimuka, utang
pajak penghasilan, utang bunga, utang upah, utang pajak penjualan, dan
kewajiban jangka panjang yang akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu satu
tahun. Utang usaha timbul pada saat barang atau jasa diterima sebelum melakukan
pembayaran. Sedangkan pendapatan diterima dimuka timbul pada saat pembayaran
diterima sebelum barang atau jasa diberikan. Utang pajak penghasilan karyawan
merupakan jumlah pajak yang terhutang kepada pemerintah atas besarnya gaji karyawan yang terkena pajak penghasilan.
Wesel bayar dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu wesel bayar berbunga
dan wesel bayar yang didiskontokan. Untuk wesel bayar berbunga, beban bunga
akan diakui atau dicatat pada akhir periode akuntansi dan atau pada saat wesel
jatuh tempo. Pengendalian internal atas sistem pengajian diperlukan untuk
menjamin agar pembayaran gaji dapat dilakukan secara akurat dan tepat waktu
serta tersedianya catatan akuntansi yang memadai atas pengajian.
Persekutuan
( firma ) dimiliki oleh dua orang atau lebih, yang dibentuk atas dasar kepercayaan. Dalam firma, keahlian yang
dimiliki oleh salah seorang anggota sekutu dapat dikombinasikan dengan sumber
daya ( modal ) yang dimiliki oleh anggota sekutu lainnya. Kepemilikan persero
terbagi kedalam lembar saham. Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan
saham kepada para pemegang saham, yang dinamakan sebagai modal saham atau modal disetor. Aktiva yang disetor
oleh masing-masing anggota sekutu kedalam firma akan didebet ke akun aktiva
firma. Secara umum, metode pembagian laba ( rugi ) bersih firma dapat dibedakan
menjadi : (1) berdasarkan rasio tetap, yang dapat dinyatakan baik dalam bentuk perbandingan,
persentase, ataupun bagian; (2) berdasarkan rasio tertentu, bisa atas saldo
modal dari masing-masing anggota sekutu pada awal periode, atau saldo modal
rata-rata sepanjang periode; (3) berdasarkan gaji anggota sekutu, dan sisanya
akan dibagi rasio tetap; (4) berdasarkan bunga atas saldo modal masing-masing
anggota sekutu, dan sisanya akan dibagi sesuai rasio tetap; (5) berdasarkan
gaji anggota sekutu, bunga atas saldo modal masing-masing dan sisanya dibagi
sesuai rasio tetap. Neraca untuk firma sama seperti neraca dalam perusahaan
perorangan, kecuali dibagian pelaporan modalnya. Untuk firma, saldo modal atas
masing-masing anggota sekutu akan ditunjukkan secara terpiosah dalam neraca.
Modal pemilik dalam perseroan dinamakan modal pemegang
saham. Pada saat akhir periode
akuntansi, laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan akan ditutup kea
kun laba ditahan melalui ayat jurnal
penutup, dimana akun ikhtisar laba rugi akan didebet dan akun laba ditahan akan dikredit. Jumlah maksimum lembar
saham yang dapat diterbitkan oleh perseroan dinamakan
sebagai modal dasar ( modal yang diotorisasi ). Ketika saham yang bernilai pari diterbitkan dengan premium, akun
kas atau aktiva lainnya akan didebet sebesar jumlah yang diterima. Metode yang sering digunakan untuk
mencatat pembelian dan penjualan kembali treasury
stock adalah metode harga pokok. Ketika saham dipecah, pengurangan ( penurunan
) nilai pari atau nilai yang ditetapkan akan diterapkan
keseluruh lembar saham, baik saham yang belum
diterbitkan, saham yang telah diterbitkan, maupun saham yang diperoleh kembali.
Tujuan utama dari dilakukannya pemecahan
saham adalah untuk menurunkan harga pasar per lembar saham, yang pada akhirnya akan dapat menarik lebih banyak investor
untuk ikut ambil bagian sebagai
pemegang saham dari perusahaan.
Obligasi termasuk dalam kategori wesel bayar
berbunga, dimana memerlukan pembayaran bunga secara berkala, dan nilai
nominalnya akan dibayarka kembali pada saat obligasi tersebut jatuh tempo. Nilai
nominal obligasi mencerminkan jumlah yang terutang pada saat obligasi jatuh
tempo. Pembayaran bunga dihitung sebagai hasil kali antara tingkat suku bunga nominal dengan nilai nominal
obligasi. Tingkat suku bunga pasar adalah tingkat suku bunga yang diminta oleh
kreditor atas sejumlah dana yang dipinjamkannya kepada debitur. Pembeli
menentukan besarnya harga obligasi dengan cara menghitung nilai sekarang dari nominal
obligasi dan nilai sekarang anuitas dari jumlah bunga yang akan diterima pada
saat akhir interval periode bunga. Dalam neraca, akun diskonto utang obligasi akan dilaporkan
sebagai akun pengurang dari akun utang obligasi. Dalam neraca akun premium
utang obligasi akan dilaporkan sebagai akun penambah dari akun utang obligasi.
Besarnya premium utang obligasi akan diamortisasi sebagai pengurang beban
bunga.
Pembelian investasi obligasi perolehan, sama seperti
pembelian aktiva lainnya. Harga perolehan disini meliputi seluruh pengeluaran
yang diperlukan untuk memperoleh investasi tersebut. Jadi, selain harga beli,
pajak dan komisi broker juga turut diperhitungkan sebagai bagian dari harga
perolehan investasi. Harga perolehan obligasi dicatat dalam akun tunggal investasi.
Nilai nominal obligasi dan premium/diskonto tidak dicatat dalam akun terpisah. Dengan metode ekuitas, akun
“investasi dalam saham” secara berkala akan disesuaikan untuk mencerminkan
perubahan yang terjadi dalam aktiva bersih investee. Saldo akun “investasi
dalam saham” akan bertambah untuk
mencerminkan bagian proporsional atas laba bersih yang dilaporkan investee atau
akan berkurang untuk mencerminkan bagian proporsional atas rugi bersih yang
dilaporkan investee.
Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pembayaran
kas diklasifikasikan menurut tiga kategori utama, yaitu aktivitas operasi,
invesatsi, dan pembiayaan. Metode tidak langsung dimulai dengan anka laba/rugi
bersih sebagaimana yang dilaporkan kedalam laporan laba rugi dan menyesuaikan
besarnya laba/rugi bersih tersebut dengan item-item yang tidak mempengaruhi
arus kas. Metode langsung adalah menguji kembali setiap item laporan laba rugi dengan
tujuan untuk melaporkan berapa besar kas yang diterima atau yang dibayarkan
terkait dengan setiap komponen dari laporan laba rugi tersebut.
Kesimpulan :
Menurut kelompok kami kesimpulan dari buku
“Pengantar Akuntansi II” tersebut, baik untuk dibaca karena diakhir
masing-masing bab buku ini secara spesifik menghadirkan soal-soal latihan dan
ilustrasi masalah yang disertai dengan solusinya. Serta penggunaan bahasanya
mudah dimengerti bagi para pembaca khususnya mahasiswa yang sedang mempelajari
mata kuliah ini.
0 komentar:
Posting Komentar